Brand Awareness vs Penjualan: Peran Website dalam Memenangkan Pasar Streetwear (Studi Kasus RB Streetwear Project)

 

1. Brand Awareness: Pondasi Sebelum Penjualan

Dalam dunia streetwear, brand jauh lebih penting daripada produk.
Orang membeli hoodie atau kaos bukan hanya karena kualitasnya, tetapi karena identitas yang melekat pada brand tersebut.

Brand awareness = ketika orang tahu siapa kita
Penjualan = ketika orang akhirnya membeli produk kita

Contoh sederhana:

  • Supreme menjual kaos biasa dengan harga jutaan.

  • Tetapi branding-nya yang kuat membuat produk itu diminati.

RB Streetwear ingin membangun mindset yang sama.

RB Streetwear adalah local brand Lampung yang membawa konsep street & hype culture dengan desain limited edition, cutting modern, dan printing DTG premium. Dengan tagline "Made to Stand Out", RB bukan sekadar menjual outfit—tetapi mendorong penggunanya untuk berani tampil berbeda.

Di fase awal, brand awareness lebih penting daripada penjualan.

Jika orang belum tahu RB, maka penjualan akan sulit.
Jika orang sudah kenal RB, penjualan akan mengikuti.

Website adalah fondasi utama untuk membangun awareness tersebut.


2. Mengapa Website Penting untuk Brand Awareness?

Beberapa local brand hanya mengandalkan Instagram atau TikTok untuk branding.
Masalahnya:

  • Social media itu dipengaruhi algoritma

  • Reach bisa naik, bisa turun

  • Konten tidak selalu muncul di feed followers



Sebaliknya, website adalah OKSIGEN DIGITAL — tidak tergantung algoritma, tidak hilang.

Website memberikan tiga hal:

  1. Kredibilitas
    Brand terlihat lebih profesional dibanding hanya berjualan lewat marketplace.

  2. Kemudahan dicari di Google
    Website bisa muncul di mesin pencari melalui SEO.

  3. Kontrol penuh pada storytelling brand
    RB bisa mengatur bagaimana brand diceritakan melalui halaman seperti:

  • About Brand
  • Lookbook
  • Blog styling & fashion tips
  • Product story (inspirasi tiap desain) 

Website adalah tempat menyeluruh untuk menunjukkan jati diri RB Streetwear.


3. Website RB Streetwear = Mesin Awareness 24 Jam

Ketika website RB Streetwear diluncurkan, rencananya tidak hanya menjual produk, tetapi juga:

  • Menyediakan lookbook untuk inspirasi gaya streetwear

  • Membuat artikel blog untuk mengedukasi audiens

  • Menghadirkan cerita di balik setiap desain

Contoh artikel yang menarik minat pengunjung Google:

  • “Cara mix & match hoodie streetwear untuk daily outfit”

  • “Apa itu hype culture dan mengapa limited edition mahal?”

  • “Streetwear bukan sekadar fashion, tetapi ekspresi identitas”

Artikel-artikel seperti ini akan otomatis membawa traffic ke website setiap hari.


4. RB Streetwear + Komunitas + Media = Awareness yang Melebar

Brand awareness tidak bekerja sendirian.

Dalam membangun brand, RB mengamati banyak insight dari media lokal, komunitas, dan dunia pendidikan.

RB membaca perkembangan UMKM dan kreatifitas lokal melalui Publik Lampung (www.publiklampung.com). Informasi ini sangat membantu memahami tren lokal dan peluang brand berkembang melalui pemberitaan media.

Selain itu, RB juga melihat potensi kolaborasi dengan komunitas kreatif seperti Muda Bergerak (www.mudabergerak-lampung.blogspot.com), yang selama ini aktif mendukung project anak muda Lampung dalam bidang digital dan kreativitas.

Di sisi teknis, RB terinspirasi dari lingkungan pendidikan yang mulai mengajarkan pengembangan aplikasi & website, seperti yang dilakukan oleh Universitas (https://pmb.umitra.ac.id/). Kolaborasi antara brand, komunitas, dan akademisi menjadi peluang besar untuk digitalisasi UMKM lokal.

RB Streetwear ingin menjadi brand yang dekat dengan movement & youth culture.


5. Awareness Membangun Trust — Trust Membangun Sales

Dalam streetwear, penjualan itu tidak terjadi karena dipaksa.

Penjualan terjadi secara natural ketika konsumen:

  • percaya brand-nya

  • merasa terhubung dengan budaya brand

Brand awareness → Trust → Penjualan

Saat orang percaya dengan nilai dan identitas brand, mereka tidak hanya membeli produk.
Mereka membeli representasi diri.

Dan website adalah rumah yang memperkuat identitas itu.


6. Limited Drop = Hype Generator

Salah satu strategi RB Streetwear adalah limited edition dalam setiap rilis.

Hanya sebagian orang yang akan punya desain tersebut.

Ini bukan strategi kebetulan. Ini strategi psikologis dalam marketing streetwear:

  • Rare item → lebih bernilai

  • Tidak semua orang bisa punya → menciptakan hype

Dan website RB Streetwear akan memiliki fitur:

  • “limited stock counter”

  • “drop countdown”

  • “produk sold out otomatis ketika habis”

Website bukan hanya tempat jualan, tetapi arena hype.


7. Kesimpulan

Brand awareness bukan angka.

Brand awareness adalah ketika seseorang melihat outfit RB dan berkata:

“Bro, itu hoodie brand mana? Keren.”

RB Streetwear Project memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan membangun aplikasi web & mobile e-commerce, karena:

  • Website meningkatkan awareness & trust

  • Awareness otomatis membangun penjualan

  • Aplikasi memperkuat branding jangka panjang

RB Streetwear bukan sekadar brand.
RB adalah movement anak muda Lampung untuk berani tampil berbeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Brand Lokal Modern: Pengembangan Aplikasi Web E-Commerce RB Streatwear Project (PASCHAE)

RB Streetwear Project: Digitalisasi Local Brand Lampung Melalui Aplikasi Web & Mobile E-Commerce

Digitalisasi Local Brand di Lampung: Kolaborasi Brand, Komunitas, dan Kampus